Sejarah
Perjalanan dan Perkembangan
Pondok Pesantren Madarikul Ulum merupakan pengembangan dari pondok pesantren salafiyah tradisional yang kemudian dikembangkan menjadi lembaga pendidikan formal setingkat SMP dan SMA. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses teknologi dan pendidikan umum kepada para santri tanpa meninggalkan karakteristik khas madrasah dan pondok pesantren. Melalui pendekatan ini, pesantren berupaya meningkatkan kualitas lulusan agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja profesional, sekaligus tetap kokoh dalam nilai-nilai keagamaan.
Didirikan pada tahun 1965 oleh Almarhum KH. Abdullah Bakri bin Muhammad Bakri, Pondok Pesantren ini awalnya bernama "Al-Ulum". Setelah beliau wafat, pada tahun 2002 nama pesantren diubah menjadi "Madarikul Ulum" oleh putranya, Ustadz Entep Ahmad Zahid. Di bawah naungan Yayasan Madarikul Ulum, pesantren ini menerapkan metode pembelajaran salafiyah murni.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal mulai didirikan. Pada tahun 2002, dibuka Madrasah Diniyah Takmiliah Awaliyah (MDTA). Selanjutnya, pada tahun 2004, dibuka program pendidikan kesetaraan Paket B dan C. Tahun 2006, didirikan Raudhatul Athfal (RA) dengan nama Mathoorikul Ulum, kemudian pada tahun 2008 dibuka PAUD tingkat Kelompok Bermain (Kober) dengan nama PAUD Dariyatul Ulum. Perkembangan ini dilanjutkan dengan pendirian SMP Plus Madarikul Ulum pada tahun 2012 dan SMA Najung Harapan pada tahun 2016.
Hingga saat ini, Pondok Pesantren Madarikul Ulum telah menampung sekitar 500 santri dari berbagai daerah. Sistem pendidikan yang diterapkan bersifat terpadu antara pendidikan diniyah dan formal, meliputi jenjang PAUD, RA, Madrasah Diniyah, SMP Plus, dan SMA Najung Harapan, serta program khusus dan pendidikan mahasiswa.
Seluruh kegiatan santri dibimbing langsung oleh Ustadz Entep Ahmad Zahid dengan pendekatan pembinaan yang menyeluruh. Kegiatan harian para santri meliputi sholat berjamaah, wirid, pembacaan Asmaul Husna, sholawat, sholat duha, dan doa sebelum belajar. Kegiatan ekstrakurikuler pun sangat beragam, seperti hadroh, marawis, pencak silat, tahfidz, dan qiraat. Pesantren juga rutin mengadakan kegiatan malam Jumat berupa tabligh akbar, pembacaan Simtudduror, dan kreasi seni santri, serta program "Minggu Bersih" yang dilaksanakan dua minggu sekali.
Pondok Pesantren Madarikul Ulum memiliki visi untuk mencetak kader umat yang bertakwa, berilmu, dan berbudi luhur, dengan mengusung empat pilar utama pendidikan:
1. Pendidikan agama
2. Pendidikan umum/formal
3. Pembelajaran kewirausahaan
4. Pembelajaran sosial dan kemasyarakatan
Dalam rangka mendukung pembelajaran kewirausahaan, pesantren juga mengelola beberapa unit usaha seperti pengolahan kunyit dan rempah dengan merek dagang Promad, warung retail, serta jasa pengolahan tanah. Usaha ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan pesantren, tetapi juga sebagai media praktik kewirausahaan bagi para santri.
Dengan lingkungan yang asri dan kondusif untuk belajar, Pondok Pesantren Madarikul Ulum menanamkan semangat menuntut ilmu agama kepada para santri agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa.

Pemimpin Yayasan
Pimpinan Pesantren
Sejarah
Perjalanan dan Perkembangan

Pimpinan Pesantren
Pondok Pesantren Madarikul Ulum merupakan pengembangan dari pondok pesantren salafiyah tradisional yang kemudian dikembangkan menjadi lembaga pendidikan formal setingkat SMP dan SMA. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses teknologi dan pendidikan umum kepada para santri tanpa meninggalkan karakteristik khas madrasah dan pondok pesantren. Melalui pendekatan ini, pesantren berupaya meningkatkan kualitas lulusan agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja profesional, sekaligus tetap kokoh dalam nilai-nilai keagamaan.
Didirikan pada tahun 1965 oleh Almarhum KH. Abdullah Bakri bin Muhammad Bakri, Pondok Pesantren ini awalnya bernama "Al-Ulum". Setelah beliau wafat, pada tahun 2002 nama pesantren diubah menjadi "Madarikul Ulum" oleh putranya, Ustadz Entep Ahmad Zahid. Di bawah naungan Yayasan Madarikul Ulum, pesantren ini menerapkan metode pembelajaran salafiyah murni.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal mulai didirikan. Pada tahun 2002, dibuka Madrasah Diniyah Takmiliah Awaliyah (MDTA). Selanjutnya, pada tahun 2004, dibuka program pendidikan kesetaraan Paket B dan C. Tahun 2006, didirikan Raudhatul Athfal (RA) dengan nama Mathoorikul Ulum, kemudian pada tahun 2008 dibuka PAUD tingkat Kelompok Bermain (Kober) dengan nama PAUD Dariyatul Ulum. Perkembangan ini dilanjutkan dengan pendirian SMP Plus Madarikul Ulum pada tahun 2012 dan SMA Najung Harapan pada tahun 2016.
Hingga saat ini, Pondok Pesantren Madarikul Ulum telah menampung sekitar 500 santri dari berbagai daerah. Sistem pendidikan yang diterapkan bersifat terpadu antara pendidikan diniyah dan formal, meliputi jenjang PAUD, RA, Madrasah Diniyah, SMP Plus, dan SMA Najung Harapan, serta program khusus dan pendidikan mahasiswa.
Seluruh kegiatan santri dibimbing langsung oleh Ustadz Entep Ahmad Zahid dengan pendekatan pembinaan yang menyeluruh. Kegiatan harian para santri meliputi sholat berjamaah, wirid, pembacaan Asmaul Husna, sholawat, sholat duha, dan doa sebelum belajar. Kegiatan ekstrakurikuler pun sangat beragam, seperti hadroh, marawis, pencak silat, tahfidz, dan qiraat. Pesantren juga rutin mengadakan kegiatan malam Jumat berupa tabligh akbar, pembacaan Simtudduror, dan kreasi seni santri, serta program "Minggu Bersih" yang dilaksanakan dua minggu sekali.
Pondok Pesantren Madarikul Ulum memiliki visi untuk mencetak kader umat yang bertakwa, berilmu, dan berbudi luhur, dengan mengusung empat pilar utama pendidikan:
1. Pendidikan agama
2. Pendidikan umum/formal
3. Pembelajaran kewirausahaan
4. Pembelajaran sosial dan kemasyarakatan
Dalam rangka mendukung pembelajaran kewirausahaan, pesantren juga mengelola beberapa unit usaha seperti pengolahan kunyit dan rempah dengan merek dagang Promad, warung retail, serta jasa pengolahan tanah. Usaha ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan pesantren, tetapi juga sebagai media praktik kewirausahaan bagi para santri.
Dengan lingkungan yang asri dan kondusif untuk belajar, Pondok Pesantren Madarikul Ulum menanamkan semangat menuntut ilmu agama kepada para santri agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa.
Visi
Pandangan Masa Depan
Mencetak generasi muslim yang berilmu, berakhlak, dan mampu mengabdi kepada agama, masyarakat, serta bangsa
Misi
Langkah Strategis
Menanamkan pendidikan agama yang kuat berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Menyediakan pendidikan formal yang berkualitas, sesuai dengan standar nasional.
Menyediakan pembelajaran kewirausahaan untuk membekali santri secara ekonomi.
Menanamkan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap masyarakat.
Struktur Organisasi
Tata Kelola Institusi

Klik gambar untuk memperbesar